Topik trending
#
Bonk Eco continues to show strength amid $USELESS rally
#
Pump.fun to raise $1B token sale, traders speculating on airdrop
#
Boop.Fun leading the way with a new launchpad on Solana.
Kepala filsuf Forum Ekonomi Dunia Yuval Noah Harari mengatakan tidak ada yang namanya "bahasa Inggris."
Diskusinya tentang kompleksitas identitas Inggris adalah contoh buku teks retorika globalis yang bertujuan untuk merusak kebanggaan nasional dan membenarkan imigrasi massal. Dia bertujuan untuk membongkar konsep kedaulatan.
Dengan berargumen bahwa Inggris hanyalah hasil dari percampuran sejarah dan konflik di antara berbagai suku, Harari dengan mudah mengabaikan fondasi budaya dan etnis unik yang telah mendefinisikan Inggris selama berabad-abad.
Penekanannya pada sifat identitas yang cair berfungsi sebagai tabir asap untuk agenda globalis, yang berusaha menghapus identitas nasional yang berbeda demi dunia yang tidak terhomogen dan tanpa batas.
Ini sangat berbahaya mengingat iklim politik saat ini di Inggris, di mana pelestarian warisan dan kedaulatan Inggris berada di bawah ancaman dari kebijakan imigrasi dan multikultural yang tidak terkendali.
Penggambaran Harari tentang penjajah Anglo-Saxon sebagai sekelompok suku yang terputus-putus yang akhirnya bergabung menjadi satu identitas adalah distorsi yang disengaja yang dimaksudkan untuk mendelegitimasi konsep bangsa Inggris yang kohesif.
Dengan berfokus pada konflik sejarah dan kawin silang, ia meremehkan pentingnya kesinambungan budaya dan genetik yang tetap ada terlepas dari tantangan ini. Narasi ini sangat selaras dengan proyek globalis untuk membongkar batas dan identitas nasional, sehingga lebih mudah untuk mendorong kebijakan yang memprioritaskan keragaman daripada persatuan.
Komentarnya adalah serangan langsung terhadap gagasan Inggris, sebuah konsep yang dipegang oleh patriot Inggris sebagai benteng melawan erosi identitas nasional.
Motif globalis Harari jelas: ia bertujuan untuk melemahkan mitos dasar yang menopang kebanggaan nasional, membuka jalan bagi dunia di mana identitas tradisional digantikan oleh kewarganegaraan global yang umum dan tidak berakar.
Perspektif ini tidak hanya akademis tetapi juga sangat politis, karena mendukung dorongan kiri untuk membuka perbatasan dan integrasi multikultural dengan mengorbankan integritas budaya dan demografis penduduk asli. Kata-katanya harus berfungsi sebagai pengingat akan perjuangan yang sedang berlangsung untuk melestarikan warisan dan identitas unik Inggris melawan gelombang ideologi globalis.
Teratas
Peringkat
Favorit